Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya.
Menurut catatan planet Pluto ditemukan oleh seorang astronom muda di Observatorium Lowell, Clyde William Tombaugh, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota Tata Surya yang paling jauh letaknya.
Setelah Clyde Tombaugh mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet.
Setelah Clyde Tombaugh mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet.
Jarak planet Pluto dengan matahari diperkirakan mencapai 5.900,1 juta kilometer. Periode rotasi Pluto mengitari matahari adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto hampir mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan, dan sebagian besar daratan berwujud es, karena suhu permukaan Pluto berkisar -233o Celsius sampai dengan -223 o Celsius, dan sangat sulit untuk bisa ditinggali oleh manusia.
Pluto adalah sebuah planet kerdil dalam Tata Surya, meskipun sebelumnya tidak disebut sebgai planet hingga 24 Agustus 2006 dimana Pluto berstatus sebagai sebuah planet setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita.
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra. Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita.
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra. Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri.
0 comments:
Post a Comment