Sabuk radiasi Van Allen merupakan dua sabuk partikel bermuatan di sekitar planet bumi yang ditahan di tempatnya oleh medan magnet bumi. Sabuk Van Allen eksis karena terdapat “blind spot” di medan magnet bumi yang disebabkan oleh kompresi dan peregangan dari angin matahari.
Sabuk Van Allen, juga disebut sebagai sabuk radiasi Van Allen,
merupakan dua sabuk partikel bermuatan di sekitar planet bumi yang
ditahan di tempatnya oleh medan magnet bumi. Sabuk Van Allen eksis
karena terdapat “blind spot” di medan magnet bumi yang disebabkan oleh
kompresi dan peregangan dari angin matahari.
Medan magnet bumi berfungsi sebagai cermin magnetik yang memantulkan
partikel bermuatan bolak-balik sepanjang garis gaya yang merentang
antara Kutub Magnetik Utara dan Selatan. Sabuk Van Allen
berkorelasi dengan aurora borealis dan aurora australis atau semburat
partikel bermuatan yang muncul saat sabuk Van Allen bersinggungan dengan
bagian atas atmosfer. Sabuk Van Allen juga relevan dengan satelit
dan stasiun ruang angkasa yang mengorbit, yang harus menghindari kontak
dengan sabuk ini karena partikel bermuatan bisa menyebabkan kerusakan
pada instrumen pesawat. Pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20,
beberapa ilmuwan – Carl Stormer, Kristian Birkeland, dan Nicholas
Christofilos – berspekulasi tentang kemungkinan terdapatnya sabuk
partikel bermuatan di sekitar Bumi.
Namun hal ini tetap menjadi spekulasi sampai tahun 1958 ketika
keberadaannya dikonfirmasi oleh beberapa satelit Amerika awal, Explorer 1
dan Explorer 3. Proyek ini dipimpin oleh Dr. James Van Allen dari
University of Iowa, dimana sabuk bermuatan ini lantas diberi nama
sesuai dengan namanya. Explorer 1, pesawat ruang angkasa dengan
berat 14 kg, diluncurkan dalam rangka International Geophysical Year,
dan segera mengirimkan data ilmiah setelah berada diluar atmosfer bumi. Sabuk
Van Allen pada awalnya ditemukan saat peralatan deteksi sinar kosmik
pada satelit mati sementara akibat adanya radiasi lokal.
Terdapat dua sabuk Van Allen, yaitu sabuk Van Allen dalam dan sabuk Van Allen luar.
Sabuk
Van Allen dalam membentang 0,1 - 1,5 jari-jari bumi dari permukaan,
terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu menembus sampai satu
milimeter timbal dan menyebabkan kerusakan pada peralatan ruang angkasa
serta membahayakan astronot. Sabuk Van Allen luar terletak antara 3 hingga 10 jari-jari bumi dari permukaan, dan terutama terdiri dari elektron energik. Sumber
partikel energik bervariasi tergantung pada jenis sabuk. Sabuk Van
Allen dalam terdiri dari produk peluruhan dari benturan sinar kosmik
dengan atmosfer atas, sedangkan sabuk Van Allen luar diproduksi dari
influks partikel bermuatan dari badai geomagnetik.
0 comments:
Post a Comment